Rabu, 03 Mei 2017

Review Manga : One Piece Ch. 864


Melanjutkan chapter lalu, Brook yang menyamar menjadi Luffy berhasil menghancirkan foto Mother Caramel, Big Mom jelas sangat marah, hmm, lebih tepatnya shock, Big Mom hanya bisa terdiam, membayangkan kacaunya pesta teh yang dia gelar, kejadian ini sangat tidak terduga, inilah akibat dari sifat naif yang Big Mom miliki, dia menganggap semua rencana akan berjalan dengan mudah.

Tidak kalah naif, Vinsmoke Judge lebih parah lagi, dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi sampai akhirnya anak buah Big Mom menodongkan senjata pada seluruh keluarga Vinsmoke, ditambah lagi anaknya yang tidak memiliki emosi tidak terlalu peduli apa yang terjadi, dan hanya pasrah akan keadaan.

Ya, itu salahmu sendiri, Judge! Kau yang membuat mereka seperti itu, Ichiji, Niji, dan Yonji sama sekali tidak peka terhadap lingkungan, bahkan mereka sama sekali tidak sadar kalau sedang ditipu mentah-mentah, itulah kelemahan dari tidak memiliki emosi, sepertinya Judge sudah mulai merasa menyesal akan apa yang dia perbuat selama ini, sangat memalukan melihat Judge, seorang raja Germa, menangis saat ditodong pistol.

Sepertinya kita sudah bisa menebak akan berakhir seperti apa drama keluarga Vinsmoke ini, Sanji pasti akan menjadi penyelamat keluarga yang telah membuangnya, baru dugaan sih, tapi hampir 100% pasti akan terjadi, apalagi pemimpin yang menodongkan senjata ke keluarga Vinsmoke hanya Perospero, bisalah Sanji untuk show off pada keluarganya, oh iya, dilihat dari situasi saat ini, sepertinya anak-anak Vinsmoke tidak bisa bertarung kalau tidak ada senjata, sangat berbeda dengan Sanji yang hanya menggunakan "kaki kosong".

Sanji sendiri saat ini sedang terdesak, Pudding masih ingin menembaknya, tapi percuma saja, Sanji dengan mudah menghindari tembakan-tembakan Pudding, padahal dengan jarak yang sangat dekat, biarpun begitu, tetap saja Sanji menyelamatkan Pudding dari ledakan, ada kemungkinan lama kelamaan Pudding akan menaruh rasa pada Sanji, hehe, selain Pudding, di situ juga ada Charlotte Daifuku, pemakan buah iblis hoya hoya, cukup unik, dia bisa mengeluarkan semacam jin dari dalam tubuhnya, layaknya lampu ajaib milik Aladdin, bukan, bukan Aladine temannya Jinbe, Aladdin yang itu.

Seperti yang diharapkan dari anak buah seorang yonkou, mereka sangat merepotkan, selain Daifuku, ada juga Charlotte Oven, seperti namanya, dia adalah manusia panas, pemakan buah iblis netsu netsu, sepertinya kekuatan ini hanya bisa mengeluarkan panas, tidak seperti mera mera milik Sabo dan magu magu milik Akainu yang bisa menghasilkan api dan magma, tingkat panasnya juga kemungkinan masih dibawah Sabo dan Akainu.

Big Mom sudah sangat melewati batas kesabarannya, tidak hanya foto Mother Caramel yang dirusak, tapi juga kue pernikahan, serta pestanya hancur berantakan, makanya Big Mom terlihat sangat bingung dalam waktu yang cukup lama, bahkan sudah melebihi waktu yang direncanakan oleh Bege, kemungkinan besar Big Mom akan mengamuk melebihi apa yang selama ini dia lakukan, mungkin ini akan menjadi amukan terbesar Big Mom sepanjang hidupnya.

Bege terlihat percaya diri setelah melihat wajah Katakuri yang pucat, itu menandakan kalau Katakuri melihat masa depan yang buruk, entah apa itu, tapi yang pasti itu merugikan pihak Big Mom, jadi Bege memutuskan untuk memulai strategi pembunuhan Big Mom, teriakan "Invisible Sinfonia" yang menjadi tandanya, tanda kalau sebentar lagi akan ada "ledakan" dari Big Mom, dan para anggota aliansi Bege & Luffy harus memakai penyumbat telinga, untuk pertahanan diri dari "ledakan" Big Mom.

Luffy yang di awal gagal menjalankan misinya, mendapatkan kesempatan lagi untuk menjalankan misi tambahan, yaitu memperlihatkan sekali lagi potongan foto Mother Caramel yang telah dirusak oleh Brook, itu akan menambah tingkat kemarahan Big Mom, sekaligus bisa memperlemah pertahanan Big Mom, dan pada saat itu terjadi, anak buah Bege, Vito dan Gotti sudah siap untuk menembak.


Kanpai!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar