Jumat, 26 Mei 2017

Review Manga : One Piece Ch. 866


Di Elbaf, 63 tahun yang lalu, Charlotte Linlin atau yang kita kenal sekarang dengan sebutan Big Mom masih berusia 5 tahun, Linlin sebenarnya hanya anak manusia, dari keluarga manusia biasa, tetapi dia memiliki tubuh yang sangat besar untuk anak seusianya, bukan hanya tubuh, nafsu makannya pun sangat besar, karena inilah Linlin disebut bencana dan akhirnya dia diasingkan oleh orang tuanya sendiri ke Elbaf.

Orang tua Linlin sengaja menitipkan Linlin pada Mother Caramel yang memiliki sebuah panti bernama The Lamb's House, Mother Caramel sendiri ternyata hanya seorang manusia biasa yang memiliki hati emas, dia memiliki impian suatu saat nanti semua ras bisa hidup berdampingan, impian inilah yang diteruskan oleh Linlin hingga sekarang.

Linlin kecil sangatlah polos, yah, tidak jauh berbeda dengan Linlin sekarang yang sangat naif, setiap bencana tercipta dari kepolosannya, namun walau begitu, Mother Caramel selalu memaafkannya dan menoleransi kelakuannya.

Hingga di suatu saat, ada sebuah perayaan yang mengharuskan semua orang di Elbaf untuk berpuasa selama 12 hari, ditujukan untuk menghormati matahari, sebelum puasa dimulai digelar acara makan besar, semla, makanan manis khas Elbaf yang menjadi menu utamanya.

Saat mencicipi pertama kali Linlin langsung "jatuh hati" pada semla, tak heran, saat mendengarnya saja, air liur Linlin sudah banyak menetes, Linlin seperti kesetanan saat memakan semla saat itu, dan ini adalah awal dari bencana besar di Elbaf.

Puasa orang Elbaf sedikit berbeda dengan puasa umat muslim, tidak ada kata "buka puasa", tetapi mereka diizinkan meminum air putih kapan saja, hal inilah yang membuat Linlin semakin tak tahan, nafsu makan yang sangat besar membuat dia mengamuk pada hari ke-7, seluruh penduduk desa dibantai oleh Linlin, hanya demi semla, bukan penduduk desa biasa, tapi penduduk desa raksasa, dihancurkan oleh Linlin yang baru berumur 5 tahun, gila memang.

Yorle Fallbeard, mantan kapten bajak laut raksasa pun geram, ini sudah tidak bisa dibiarkan, walaupun Linlin masih kecil, tapi tingkahnya sudah tidak bisa dimaafkan lagi, mungkin ini yang membuat para raksasa Elbaf membenci Linlin sampai sekarang, prediksi saya pada chapter berikutnya Mother Caramel mati ditangan Yorle karena dia berusaha melindungi Linlin.

Saya senang dengan setiap flashback pada cerita apapun, terutama One Piece, karena dalam flashback akan ada banyak informasi tentang apa yang terjadi saat itu, mengapa bisa seperti itu, dan bagaimana bisa sampai seperti ini, semua terungkap dengan jelas pada flashback.

Selain itu, ada karakter lama bermunculan pada flashback, yang membuat saya sedikit bernostalgia, seperti munculnya Dorry dan Burogy, lalu ada Oimo dan Kashi yang 10 tahun dari flashback ini akan pergi berkelana mencari Dorry dan Burogy, dan berakhir di Enies Lobby, lalu terakhir ada Hajrudin muda, yang nantinya akan menjadi bajak laut dan beraliansi dengan Bajak Laut Topi Jerami, yah, walaupun ceritanya sedikit kelam, tapi cukup menyenangkan untuk dinikmati.


Kanpai!



Sabtu, 13 Mei 2017

Review Manga : One Piece Ch. 865


Chapter dimulai dari teriakan Caesar atau saat ini Gastino, Caesar mendapat tugas untuk menyiapkan pintu keluar para anggota aliansi Bege-Luffy, jantungnya yang menjadi tawanan, dengan begini, aliansi tidak perlu khawatir Caesar akan berkhianat, toh tugasnya pun tak terlalu sulit, jika dibandingkan dengan anggota lainnya, yang harus berhadapan langsung dengan Big Mom.

Pasca kehancuran pestanya, Big Mom masih terlihat shock, bingung, tidak tahu harus berbuat apa, situasi ini malah kurang menguntungkan untuk aliansi, karena Big Mom belum bisa menemukan alasan untuk kemarahannya, jadi Luffy yang sebelumnya ditugaskan untuk menghancurkan foto Mother Caramel, mendapat tugas tambahan lagi, yaitu memperlihatkan potongan foto Mother Caramel yang sudah hancur.

Tugas Luffy saat ini tidak bisa dibilang mudah, dia harus melewati Katakuri untuk ke tempat Big Mom, tapi angin kemenangan sepertinya sedang berhembus ke arah aliansi Bege-Luffy, Katakuri hanya sendirian menghadang Luffy, sedangkan Luffy memiliki back up yang cukup, Bege, Pedro, dan Jinbe, walaupun tidak bisa mengalahkan Katakuri, setidaknya mereka bisa menghambatnya.

Dengan susah payah, akhirnya Luffy berhasil melakukan tugasnya, "ledakan" Big Mom pun pecah, seperti yang dibayangkan, sangat dahsyat, seluruh orang yang berada di wilayah itu terkena dampaknya, lagi-lagi ini adalah keuntungan untuk aliansi, karena aliansi sudah menyiapkan earplug untuk mengatasi kejadian ini.

Kekuatan teriakan ini memang sangat dahsyat, tapi di waktu yang sama defense Big Mom melemah, sangat lemah, Big Mom jadi gampang sekali terluka, pada saat inilah para penembak bekerja, Bege, Vito, dan Gotty sudah siap dengan KX launcher-nya.

Keluarga Vinsmoke, yah, sesuai dugaan, Sanji datang menyelamatkan mereka, bersamaan dengan teriakan Big Mom yang menggemparkan, saat "dikunci" dengan kekuatan permen Perospero, Judge beralasan bahwa dia tidak bisa melawan karena saat ini sedang tidak memakai baju tempurnya (raid suit), semakin kuat prediksi saya minggu lalu, yang mengatakan kalau Vinsmoke tidak bisa bertarung tanpa senjata.

Apakah setelah kejadian ini pandangan keluarga Vinsmoke pada Sanji akan berubah? Kemungkinan besar iya, Vinsmoke yang dengan sengaja membuang Sanji, malah diselamatkan oleh Sanji, sekejam-kejamnya hati manusia pasti akan luluh jika mendapatkan kebaikan seperti ini, setidaknya untuk Judge yang mungkin masih ada sedikit perasaan, entah untuk ketiga saudara Sanji.

Di salah satu panel, terlihat Ichiji mendapatkan sebuah tabung dengan angka 01, mungkin yang memberikannya Nami, ada juga tabung dengan angka 02 yang pastinya ditujukan untuk Niji, tabung apakah ini? Kemungkinan itu adalah senjata atau baju tempur yang dimaksud Judge, disimpan seringkas mungkin di dalam tabung memakai teknologi Germa. dengan ini, akan ada kekuatan tambahan untuk aliansi.


Saat ini Big Mom sedang sangat terdesak, marah hingga akhirnya menangis, entah apa yang terjadi di masa lalu dengan Mother Caramel, akan diceritakan pada chapter selanjutnya, di Elbaf, sudah sangat lama saya menantikan munculnya pulau Elbaf, pulau para raksasa, semua rahasia dibalik kebencian para raksasa pada Big Mom akan terungkap.


Kanpai!



Rabu, 03 Mei 2017

Review Manga : One Piece Ch. 864


Melanjutkan chapter lalu, Brook yang menyamar menjadi Luffy berhasil menghancirkan foto Mother Caramel, Big Mom jelas sangat marah, hmm, lebih tepatnya shock, Big Mom hanya bisa terdiam, membayangkan kacaunya pesta teh yang dia gelar, kejadian ini sangat tidak terduga, inilah akibat dari sifat naif yang Big Mom miliki, dia menganggap semua rencana akan berjalan dengan mudah.

Tidak kalah naif, Vinsmoke Judge lebih parah lagi, dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi sampai akhirnya anak buah Big Mom menodongkan senjata pada seluruh keluarga Vinsmoke, ditambah lagi anaknya yang tidak memiliki emosi tidak terlalu peduli apa yang terjadi, dan hanya pasrah akan keadaan.

Ya, itu salahmu sendiri, Judge! Kau yang membuat mereka seperti itu, Ichiji, Niji, dan Yonji sama sekali tidak peka terhadap lingkungan, bahkan mereka sama sekali tidak sadar kalau sedang ditipu mentah-mentah, itulah kelemahan dari tidak memiliki emosi, sepertinya Judge sudah mulai merasa menyesal akan apa yang dia perbuat selama ini, sangat memalukan melihat Judge, seorang raja Germa, menangis saat ditodong pistol.

Sepertinya kita sudah bisa menebak akan berakhir seperti apa drama keluarga Vinsmoke ini, Sanji pasti akan menjadi penyelamat keluarga yang telah membuangnya, baru dugaan sih, tapi hampir 100% pasti akan terjadi, apalagi pemimpin yang menodongkan senjata ke keluarga Vinsmoke hanya Perospero, bisalah Sanji untuk show off pada keluarganya, oh iya, dilihat dari situasi saat ini, sepertinya anak-anak Vinsmoke tidak bisa bertarung kalau tidak ada senjata, sangat berbeda dengan Sanji yang hanya menggunakan "kaki kosong".

Sanji sendiri saat ini sedang terdesak, Pudding masih ingin menembaknya, tapi percuma saja, Sanji dengan mudah menghindari tembakan-tembakan Pudding, padahal dengan jarak yang sangat dekat, biarpun begitu, tetap saja Sanji menyelamatkan Pudding dari ledakan, ada kemungkinan lama kelamaan Pudding akan menaruh rasa pada Sanji, hehe, selain Pudding, di situ juga ada Charlotte Daifuku, pemakan buah iblis hoya hoya, cukup unik, dia bisa mengeluarkan semacam jin dari dalam tubuhnya, layaknya lampu ajaib milik Aladdin, bukan, bukan Aladine temannya Jinbe, Aladdin yang itu.

Seperti yang diharapkan dari anak buah seorang yonkou, mereka sangat merepotkan, selain Daifuku, ada juga Charlotte Oven, seperti namanya, dia adalah manusia panas, pemakan buah iblis netsu netsu, sepertinya kekuatan ini hanya bisa mengeluarkan panas, tidak seperti mera mera milik Sabo dan magu magu milik Akainu yang bisa menghasilkan api dan magma, tingkat panasnya juga kemungkinan masih dibawah Sabo dan Akainu.

Big Mom sudah sangat melewati batas kesabarannya, tidak hanya foto Mother Caramel yang dirusak, tapi juga kue pernikahan, serta pestanya hancur berantakan, makanya Big Mom terlihat sangat bingung dalam waktu yang cukup lama, bahkan sudah melebihi waktu yang direncanakan oleh Bege, kemungkinan besar Big Mom akan mengamuk melebihi apa yang selama ini dia lakukan, mungkin ini akan menjadi amukan terbesar Big Mom sepanjang hidupnya.

Bege terlihat percaya diri setelah melihat wajah Katakuri yang pucat, itu menandakan kalau Katakuri melihat masa depan yang buruk, entah apa itu, tapi yang pasti itu merugikan pihak Big Mom, jadi Bege memutuskan untuk memulai strategi pembunuhan Big Mom, teriakan "Invisible Sinfonia" yang menjadi tandanya, tanda kalau sebentar lagi akan ada "ledakan" dari Big Mom, dan para anggota aliansi Bege & Luffy harus memakai penyumbat telinga, untuk pertahanan diri dari "ledakan" Big Mom.

Luffy yang di awal gagal menjalankan misinya, mendapatkan kesempatan lagi untuk menjalankan misi tambahan, yaitu memperlihatkan sekali lagi potongan foto Mother Caramel yang telah dirusak oleh Brook, itu akan menambah tingkat kemarahan Big Mom, sekaligus bisa memperlemah pertahanan Big Mom, dan pada saat itu terjadi, anak buah Bege, Vito dan Gotti sudah siap untuk menembak.


Kanpai!