Jumat, 03 Februari 2017

Review Manga : One Piece Ch. 854


Dibuka dengan adegan lucu Nami dan Chopper, saat Nami mendapat perintah dari Jinbe untuk "membereskan" bagian belakang, tanpa sengaja ada Chopper yang berada di belakang Nami, niat ingin menyelamatkan Nami, Chopper malah terkena serangan petir, haha. Di dunia cermin, Jinbe yang berkhianat bertemu anak Big Mom, yaitu Brulee, di situ dijelaskan kembali oleh Pedro dan Brulee tentang efek dari memutar roulette milik Big Mom, yang ternyata semuanya berujung pada kematian, saya sendiri belum bisa membaca apa maksud gambar-gambar yang ada pada roulette, dan mengapa bisa semuanya berujung pada kematian?


Nasib Brook, cukup mengenaskan, mungkin bukan secara fisik, melainkan mental, harga diri Brook sudah tercoreng saat dia pertama kali tertangkap Big Mom, dan bukannya langsung dimasukkan ke dalam penjara, Brook malah dibuat seperti "gantungan", Brook dianggap begitu spesial oleh Big Mom hingga terlalu sayang kalau hanya untuk dijadikan koleksi yang disimpan begitu saja, posisi ini akan membuat sulit Tim Chopper untuk membebaskan Brook, karena Big Mom sendiri yang langsung menjaga Brook. Tapi di lain sisi, ini malah menguntungkan Luffy dan Nami, dengan tidak memasukkan Brook ke dalam buku koleksi, Big Mom jadi tidak tahu apa yang terjadi di dalam penjara buku Mont-d'Or, yang keadaannya sudah hancur terbakar.

Big Mom, menurut saya dia tidak sepintar dan selicik Doflamingo, masih sangat naif, dia berpikir kalau rencananya akan berhasil dengan mudah, selain dia tidak tahu apapun yang terjadi di penjara, dia dan anaknya Pudding belum mengetahui kalau ternyata sang calon pengantin pria, Sanji, sudah mengetahui rencana busuknya, dan sekarang Sanji sudah bebas dari penjagaan, maksud saya, apakah Big Mom menganggap Luffy dan kawan-kawan bukan sebagai ancaman yang besar? Harusnya Big Mom lebih waspada terhadap Luffy yang sepak terjangnya sudah lumayan terkenal sebagai bajak laut.

Tidak hanya Big Mom, anak buah dan anaknya pun sama naifnya, seperti rapat yang dipimpin oleh Mont-d'Or, hanya pernyataan Brook tertangkap Big Momlah yang benar-benar terjadi, sisanya salah semua, seperti Pedro yang mati karena meledakkan diri, Chopper dan Carrot yang sudah tertangkap Brulee, Luffy dan Nami yang masih di dalam penjara buku, Jinbe yang sedang berkeliaran, kesalahan yang terjadi adalah karena kurang waspadanya para anak buah Big Mom, setelah berhasil menangkap, mereka jadi merasa aman tanpa memikirkan kemungkinan tawanan akan lepas, ini juga mungkin yang menjadi kelemahan bajak laut dengan anak buah yang begitu banyak, mau tidak mau para pemimpin anggota harus percaya dengan laporan anggota lain, karena tidak mungkin satu orang bisa mengecek kebenaran laporan anggotanya satu persatu, seperti laporan Opera, karena takut dia mengatakan bahwa kaburnya Luffy dan Nami hanyalah rumor, ya, keuntungan lagi untuk Luffy.

Pergulatan hati Sanji akhirnya menemukan titik terang, terima kasih untuk Bobbin yang telah menyadarkan Sanji, Bobbinlah yang menjadi pemicu bangkitnya Sanji, walaupun saya yakin kalau Bobbin sama sekali tidak berniat untuk itu, Sanji yang galau pada chapter-chapter sebelumnya akhirnya tersadar kalau jalan yang diambilnya, yaitu menyerah pada Big Mom adalah salah, di sini saya baru sadar kalau Odacchi menggunakan makanan sebagai simbol "hati" Sanji, kalau dia memberi makanan kepada Pudding, berarti dia menyerah pada Big Mom, dan mengorbankan diri demi teman-temannya, tapi kalau dia memberi makanan pada Luffy, berarti dia akan kembali bertempur bersama Luffy, dan akhirnya Sanji memutuskan kalau makanan yang dia buat hanyalah untuk Luffy, mungkin akan ada scene mengharukan pada chapter berikutnya.


Kanpai!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar